Monday 20 April 2015

Pengaruh Yuga dalam kehidupan



Bab I
Pendahuluan

Pada zaman sekarang banyak manusia sudah kehilangan jati dirinya sebagai makhluk ciptaan tuhan yang tertinggi. Manusia pada zaman sekarang cenderung menjadikan kepuasan hati sebagai tujuan utamanya. Pada zaman ini apabila manusia sudah dapat memenuhi segala sesuatu yang bersifat keduniawian baik itu berupa harta (kekayaan) ataupun tahta (kedudukan) maka puaslah orang tersebut. Banyaknya terjadi tindakan kriminalitas belakangan ini menjadi sesuatu yang wajar pada zaman sekarang, banyaknya tindakan tidak bermoral dan tidak beretika seakan menjadi hal biasa pada zaman ini. Terjadi kekacauan dimana-mana para petani menjerit dengan harga pupuk yang menjerit leher, para pedagang yang selalu merugi, para guru yang jarang dihormati oleh murid-muridnya dan pejabat banyak yang korupsi dan merugikan Negara namun masih bisa tersenyum bahagia di televisi seakan dari sabang sampai merauke berjajar para koruptor. Semua kekacauan terjadi karena manusia menjadikan kepuasan hati sebagai tujuan utamanya, tidak peduli melalui jalan apa merek memperoleh kepuasan itu. Zaman yang penuh kekacauan atau kegelapan dalam ajaran agama Hindu disebut dengan zaman Kali Yuga. Zaman Kali Yuga merupakan salah satu dari empat zaman menurut agama Hindu, yang disebut catur yuga : yaitu Krta Yuga/Satya Yuga, Treta Yuga, Dwapara Yuga dan Kali Yuga. Keempat zaman tersebut dapat mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri.


Bab II
Pembahasan

Kehidupan didunia ini tidak bisa lepas dari pengaruh zaman, setiap zaman memiliki karakteristiknya sendiri, sehingga setiap perubahan zaman maka akan merubah karakteristik kehidupan itu sendiri. Dalam agama Hindu mengenal adanya 4 (empat) zaman yang disebut “Catur Yuga” yang terdiri dan : Krtayuga, Trta Yuga, Dwapara Yuga dan Kali Yuga. Antara zaman satu dengan zaman lainnya mengalami sebuah siklus yang diawali dengan  Krta Yuga/Satya Yuga merupakan tahap awal dari empat (catur) Yuga. Siklus Yuga merupakan siklus yang berputar seperti roda.
Setelah Satya Yuga berakhir, untuk sekian lamanya kembali lagi kepada Satya Yuga. Satya Yuga berlangsung kurang lebih selama 1.728.000 tahun. Setelah masa Satya Yuga berakhir, disusul oleh masa Treta Yuga. Setelah itu masa Dwapara Yuga, lalu diakhiri dengan masa kegelapan, Kali Yuga. Setelah dunia Pralina  pada akhir zaman Kali Yuga, kemudian kembali lagi pada masa kedamaian, zaman Satya Yuga.

2.1  Krta Yuga/Satya Yuga.
(Devanagari: सत्ययुग ; disebut juga Sat Yuga, Kṛta Yuga (= Kerta Yuga / Krita Yuga) dalam ajaran agama Hindu, adalah suatu kurun zaman yang disebut sebagai “zaman keemasan”, dharma pada zaman ini masih utuh yaitu :100%. ketika umat manusia sangat dekat dengan Tuhan dan para Dewa, ketika kebenaran ada dimana-mana, dan kejahatan adalah sesuatu yang tak biasa. Satya Yuga merupakan zaman keemasan, ketika orang-orang sangat dekat dengan Tuhan. Hampir tidak ada kejahatan. Pelajaran agama, penebusan dosa, dan meditasi (mengheningkan pikiran) merupakan sesuatu yang sangat penting pada zaman ini. Konon rata-rata umur umat manusia bisa mencapai 4.000 tahun ketika hidup di zaman ini. Menurut Natha Shastra, di masa Satya Yuga tidak ada Natyam karena pada masa itu semua orang berbahagia. Pada masa Satya Yuga, orang-orang tidak perlu menulis kitab, sebab orang-orang dapat berhubungan langsung dengan Yang Maha Kuasa. Pada masa tersebut, tempat memuja Tuhan tidak diperlukan, sebab orang-orang sudah dapat merasakan di mana-mana ada Tuhan, sehingga pemujaan dapat dilakukan kapanpun dan di manapun. Krtayuga, merupakan masa yang penuh kedamaian dimana pada masa tersebut tidak ada manusia yang berbuat adharma walaupun hanya dalam pikiran. Manusia pada masa itu selalu mematuhi ajaran-ajaran kebenaran dan tiada pernah menyakiti mahluk lain baik dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan. Yang ada dalam kehidupan manusia pada masa tersebut adalah : berbuat untuk kesenangan orang lain dan berjalan diatas jalannya dharma sehingga jaman tersebut sering juga dinamakan: Zaman Satya Yuga yang mengandung arti bahwa pada masa itu manusia hidup didalam kesetiaan. Zaman ini berlangsung selama 1.728.000 tahun manusia.

2.2  Treta yuga
Menurut ajaran agama Hindu, Treta Yuga (Devanagari: त्रेतायुग) adalah jenjang zaman yang kedua dalam siklus Yuga. Zaman ini merupakan lanjutan dari zaman Satya Yuga, zaman ketika moral manusia sempurna. Zaman Treta Yuga merupakan zaman sebelum Dwapara Yuga. Zaman ini berlangsung selama 1.296.000 tahun. Jika diibaratkan seperti Lembu Dharma (simbol perkembangan moralitas), keempat siklus Yuga seperti lembu yang berdiri dengan empat kakinya, dimana setiap zaman berganti, kaki lembu juga ikut berkurang satu. Zaman Satya Yuga seperti lembu yang berdiri dengan empat kaki, mantap. Pada masa Treta Yuga, lembu Dharma berdiri dengan tiga kaki. Pada zaman ini, manusia mulai melakukan dosa-dosa, pikiran manusia mulai dikotori oleh sesuatu kejahatan untuk menghancurkan manusia lainnya.. Penjahat mulai bermunculan. Namun semua masih berjalan seimbang. Aktivitas yang berhubungan dengan agama dan kerohanian terjadi dimana-mana dan sangat erat dengan kehidupan manusia . Pada zaman ini muncul berbagai peristiwa. Peristiwa yang paling terkenal adalah munculnya Awatara Wisnu yang kelima, keenam, dan kedelapan, yakni: Wamana Awatara, Parasurama Awatara, dan Rama Awatara. Trta Yuga yang merupakan masa kedua dari catur yuga.


2.3  Dwapara yuga

Dwapara Yuga, pada masa ini manusia sudah mulai berwatak dua yakni sebagian dirinya merupakan kebaikan dan sebagian lainnya tersimpan kejahatan. Perbandingan dharma dan adharma adalah 50% : 50% Pada zaman ini manusia sudah mulai merasa pamrih untuk membantu orang lain, maksudnya mereka membantu orang lain karena ada maksud dan tujuan untuk mendapatkan imbalan dari pekerjaan yang dilakoninya, keadaan manusia mulai erosot baik fisik ataupun mentalnya, banyaknya timbul penyakit yg menyerang manusia,manusia selalu gelisah dan hidup bergeser dari ketenangan menjadi kesenangan . Zaman Dwapara Yuga merupakan zaman sebelum Kali Yuga. Zaman ini berlangsung selama 864.000 tahun. Merujuk pada apa yang tertulis di dalam Purana, jaman Dwapara Yuga berakhir di kala Krishna kembali ke kediaman abadinya di Vaikuntha. Zaman ini diakhiri oleh pemerintahan Parikesit yang merupakan cucunya dari Arjunadan pada akhir zaman ini pula diturunkan ajaran Tantra.

2.4  Kali yuga
Dalam ajaran agama Hindu, Kali Yuga (Devanagari: कलीयुग) (disebut juga: “zaman kegelapan”) adalah salah satu dari empat jenjang zaman yang merupakan siklus dari Yuga. Jenjang yang lain bernama Dwapara Yuga, Treta Yuga, dan Satya Yuga. Menurut Surya Siddhanta (kitab ilmu astronomis yang menjadi dasar perhitungan kalender Hindu dan Buddha), Kali Yuga dimulai tengah malam pada pukul 00.00 (atau 24.00), pada tanggal 18 Februari 3102 SM menurut perhitungan kalender Julian, atau tanggal 23 Januari 3102 SM menurut perhitungan kalender Gregorian, yang mana pada saat tersebut diyakini oleh umat Hindu sebagai saat ketika Kresna meninggal dunia. Kali Yuga berlangsung selama 432.000 tahun. Kali Yuga, merupakan zaman terakhir menurut ajaran Agama Hindu. Bila ditinjau dari segi arti katanya, kaliyuga adalah merupakan kebalikan dari zaman Krta/Satya Yuga, dimana kalau pada zaman krta yuga hati manusia benar-benar tertuju kepada Tuhan sebagai pencipta, pemelihara dan pengembali alam beserta isinya, maka pada zaman kaliyuga kepuasan hatilah yang menjadi tujuan utama dari manusia. Pada zaman ini apabila manusia sudah dapat memenuhi segala sesuatu yang bersifat keduniawian baik itu berupa harta (kekayaan) ataupun tahta (kedudukan) maka puaslah orang tersebut.
Kata “Kali” dalam Kali Yuga tidak sama dengan Dewi Kali. Dalam kata Kali Yuga, Kali berarti: perselisihan, permusuhan, persaingan, atau perkelahian. Sedangkan kata “Kali” pada Dewi Kali berarti “waktu”.
Tanda-tanda zaman Kali Yuga
Dalam kitab Wisnu Purana dituturkan:
Pada masa Kali Yuga, ada banyak aturan yang saling bersaing satu sama lain. Mereka tidak akan punya tabiat. Kekerasan, kepalsuan, dan tindak kejahatan akan menjadi santapan sehari-hari. Kesucian dan tabiat baik perlahan-lahan akan merosot..... Gairah dan nafsu menjadi pemuas hati di antara pria dan wanita. Wanita akan menjadi objek yang memikat nafsu birahi. Kebohongan akan digunakan untuk mencari nafkah. Orang-orang terpelajar kelihatan lucu dan aneh. Hanya orang-orang kaya yang akan berkuasa.”
Pada zaman Kali Yuga, banyak perubahan tak diinginkan yang akan terjadi.
1.      Tangan kiri akan menjadi tangan kanan, dan tangan kanan menjadi tangan kiri.
2.      Orang yang kurang terpelajar akan mengajari kebenaran. Yang tua kurang sensitif terhadap yang muda, dan yang muda akan berani melawan yang tua.
3.      Pada zaman Kali Yuga, orang-orang yang berbuat dosa akan bertambah berlipat-lipat, kebajikan akan meredup dan berhenti berkembang.
4.      Pada zaman Kali Yuga, kehamilan di usia remaja bukanlah hal yang asing lagi. Penyebab utamanya kebanyakan karena dampak sosial dari pergaulan yang dijadikan salah satu kebutuhan utama dalam hidup.
5.      Pada zaman tersebut, umat manusia menjadi semakin pendek, raganya melemah secara mental dan rohani.
6.      Pada zaman Kali Yuga, para guru akan dilawan oleh para muridnya. Mereka perlahan-lahan kehilangan rasa hormat. Pelajarannya akan dicela dan Kama (nafsu) akan mengontrol semua keinginan manusia.
Semakin bertambahnya orang-orang berdosa, keadilan menjadi ternoda, dan kemarahan Tuhan akan mendera. Orang-orang berdosa akan dihukum melalui kejadian yang disebabkan oleh kuasa Tuhan, tetapi orang-orang yang masih hidup dan sempat menyaksikannya masih punya kesempatan untuk bertobat, atau tidak bertobat dan ikut dihukum bersama orang-orang berdosa yang lain.
Ketika pohon-pohon berhenti berbunga, dan pohon-pohon buah berhenti berbuah, maka pada saat itulah masa-masa menjelang akhirnya Kali Tuga. Hujan akan turun bukan pada musimnya ketika akhir zaman Kali Yuga sudah mendekat.
            Hal-hal yang dapat diperbuat untuk menghindari pengaruh kali yuga adalah dengan:
1.      Melakukan pengendalian diri.
2.      Meningkatkan Sraddha
3.      Melaksanakan Tri Kaya Parisuda
4.      Melaksanakan Tri Hita Karana dll.





Bab III
Penutup
3.1  Kesimpulan
Dalam agama Hindu mengenal adanya 4 (empat) zaman yang disebut “Catur Yuga” yang terdiri dan : Krtayuga, Trta Yuga, Dwapara Yuga dan Kali Yuga. Setelah masa Satya Yuga berakhir, disusul oleh masa Treta Yuga. Setelah itu masa Dwapara Yuga, lalu diakhiri dengan masa kegelapan, Kali Yuga. Setelah dunia Pralina pada akhir zaman Kali Yuga, kemudian kembali lagi pada masa kedamaian, zaman Satya Yuga. setiap perubahan zaman maka akan merubah karakteristik kehidupan itu sendiri
Hal-hal yang dapat diperbuat untuk menghindari pengaruh kali yuga adalah dengan:
1.      Melakukan pengendalian diri.
2.      Meningkatkan Sraddha
3.      Melaksanakan Tri Kaya Parisuda
4.      Melaksanakan Tri Hita Karana dll.




DAFTAR PUSTAKA
Budiarsa.made ”catur yuga ”27 juni 2014 http://www.parisada.org