Bab
I
Pendahuluan
Pada zaman sekarang
banyak manusia sudah kehilangan jati dirinya sebagai makhluk ciptaan tuhan yang
tertinggi. Manusia pada zaman sekarang cenderung menjadikan kepuasan hati
sebagai tujuan utamanya. Pada zaman ini apabila manusia sudah dapat memenuhi
segala sesuatu yang bersifat keduniawian baik itu berupa harta (kekayaan)
ataupun tahta (kedudukan) maka puaslah orang tersebut. Banyaknya terjadi
tindakan kriminalitas belakangan ini menjadi sesuatu yang wajar pada zaman
sekarang, banyaknya tindakan tidak bermoral dan tidak beretika seakan menjadi
hal biasa pada zaman ini. Terjadi kekacauan dimana-mana para petani menjerit
dengan harga pupuk yang menjerit leher, para pedagang yang selalu merugi, para
guru yang jarang dihormati oleh murid-muridnya dan pejabat banyak yang korupsi
dan merugikan Negara namun masih bisa tersenyum bahagia di televisi seakan dari
sabang sampai merauke berjajar para koruptor. Semua kekacauan terjadi karena
manusia menjadikan kepuasan hati sebagai tujuan utamanya, tidak peduli melalui
jalan apa merek memperoleh kepuasan itu. Zaman yang penuh kekacauan atau
kegelapan dalam ajaran agama Hindu disebut dengan zaman Kali Yuga. Zaman Kali
Yuga merupakan salah satu dari empat zaman menurut agama Hindu, yang disebut
catur yuga : yaitu Krta Yuga/Satya Yuga, Treta Yuga, Dwapara Yuga dan Kali Yuga.
Keempat zaman tersebut dapat mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri.
Bab
II
Pembahasan
Kehidupan
didunia ini tidak bisa lepas dari pengaruh zaman, setiap zaman memiliki
karakteristiknya sendiri, sehingga setiap perubahan zaman maka akan merubah
karakteristik kehidupan itu sendiri. Dalam agama Hindu mengenal adanya 4
(empat) zaman yang disebut “Catur Yuga” yang terdiri dan : Krtayuga, Trta
Yuga, Dwapara Yuga dan Kali Yuga. Antara zaman satu dengan zaman lainnya
mengalami sebuah siklus yang diawali dengan
Krta Yuga/Satya Yuga merupakan tahap awal dari empat (catur) Yuga.
Siklus Yuga merupakan siklus yang berputar seperti roda.
Setelah Satya Yuga berakhir, untuk sekian lamanya kembali lagi kepada Satya Yuga. Satya Yuga berlangsung kurang lebih selama 1.728.000 tahun. Setelah masa Satya Yuga berakhir, disusul oleh masa Treta Yuga. Setelah itu masa Dwapara Yuga, lalu diakhiri dengan masa kegelapan, Kali Yuga. Setelah dunia Pralina pada akhir zaman Kali Yuga, kemudian kembali lagi pada masa kedamaian, zaman Satya Yuga.
Setelah Satya Yuga berakhir, untuk sekian lamanya kembali lagi kepada Satya Yuga. Satya Yuga berlangsung kurang lebih selama 1.728.000 tahun. Setelah masa Satya Yuga berakhir, disusul oleh masa Treta Yuga. Setelah itu masa Dwapara Yuga, lalu diakhiri dengan masa kegelapan, Kali Yuga. Setelah dunia Pralina pada akhir zaman Kali Yuga, kemudian kembali lagi pada masa kedamaian, zaman Satya Yuga.
2.1 Krta Yuga/Satya Yuga.
(Devanagari:
सत्ययुग
; disebut juga Sat Yuga, Kṛta Yuga (= Kerta Yuga / Krita Yuga) dalam ajaran
agama Hindu, adalah suatu kurun zaman yang disebut sebagai “zaman keemasan”,
dharma pada zaman ini masih utuh yaitu :100%. ketika umat manusia sangat dekat
dengan Tuhan dan para Dewa, ketika kebenaran ada dimana-mana, dan kejahatan
adalah sesuatu yang tak biasa. Satya Yuga merupakan zaman keemasan, ketika
orang-orang sangat dekat dengan Tuhan. Hampir tidak ada kejahatan. Pelajaran
agama, penebusan dosa, dan meditasi (mengheningkan pikiran) merupakan sesuatu yang
sangat penting pada zaman ini. Konon rata-rata umur umat manusia bisa mencapai
4.000 tahun ketika hidup di zaman ini. Menurut Natha Shastra, di masa Satya Yuga tidak ada Natyam karena pada masa itu semua orang berbahagia. Pada masa Satya
Yuga, orang-orang tidak perlu menulis kitab, sebab orang-orang dapat
berhubungan langsung dengan Yang Maha Kuasa. Pada masa tersebut, tempat memuja
Tuhan tidak diperlukan, sebab orang-orang sudah dapat merasakan di mana-mana
ada Tuhan, sehingga pemujaan dapat dilakukan kapanpun dan di manapun. Krtayuga, merupakan
masa yang penuh kedamaian dimana pada masa tersebut tidak ada manusia yang
berbuat adharma walaupun hanya dalam pikiran. Manusia pada masa itu selalu
mematuhi ajaran-ajaran kebenaran dan tiada pernah menyakiti mahluk lain baik
dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan. Yang ada dalam kehidupan manusia
pada masa tersebut adalah : berbuat untuk kesenangan orang lain dan berjalan
diatas jalannya dharma sehingga jaman tersebut sering juga dinamakan: Zaman
Satya Yuga yang mengandung arti bahwa pada masa itu manusia hidup didalam
kesetiaan. Zaman ini berlangsung selama 1.728.000 tahun manusia.
2.2 Treta yuga
Menurut
ajaran agama Hindu, Treta Yuga
(Devanagari: त्रेतायुग) adalah jenjang zaman
yang kedua dalam siklus Yuga. Zaman ini merupakan lanjutan dari zaman Satya
Yuga, zaman ketika moral manusia sempurna. Zaman Treta Yuga merupakan zaman
sebelum Dwapara Yuga. Zaman ini berlangsung selama 1.296.000 tahun. Jika
diibaratkan seperti Lembu Dharma (simbol perkembangan moralitas), keempat
siklus Yuga seperti lembu yang berdiri dengan empat kakinya, dimana setiap
zaman berganti, kaki lembu juga ikut berkurang satu. Zaman Satya Yuga seperti
lembu yang berdiri dengan empat kaki, mantap. Pada masa Treta Yuga, lembu
Dharma berdiri dengan tiga kaki. Pada zaman ini, manusia mulai melakukan
dosa-dosa, pikiran manusia mulai dikotori oleh sesuatu kejahatan untuk
menghancurkan manusia lainnya.. Penjahat mulai bermunculan. Namun semua masih
berjalan seimbang. Aktivitas yang berhubungan dengan agama dan kerohanian
terjadi dimana-mana dan sangat erat dengan kehidupan manusia . Pada zaman ini
muncul berbagai peristiwa. Peristiwa yang paling terkenal adalah munculnya
Awatara Wisnu yang kelima, keenam, dan kedelapan, yakni: Wamana Awatara, Parasurama
Awatara, dan Rama
Awatara. Trta Yuga yang merupakan masa kedua dari catur yuga.
2.3 Dwapara yuga
Dwapara Yuga, pada
masa ini manusia sudah mulai berwatak dua yakni sebagian dirinya merupakan
kebaikan dan sebagian lainnya tersimpan kejahatan. Perbandingan dharma dan
adharma adalah 50% : 50% Pada zaman ini manusia sudah mulai merasa pamrih untuk
membantu orang lain, maksudnya mereka membantu orang lain karena ada maksud dan
tujuan untuk mendapatkan imbalan dari pekerjaan yang dilakoninya, keadaan
manusia mulai erosot baik fisik ataupun mentalnya, banyaknya timbul penyakit yg
menyerang manusia,manusia selalu gelisah dan hidup bergeser dari ketenangan
menjadi kesenangan . Zaman Dwapara Yuga merupakan zaman sebelum Kali Yuga.
Zaman ini berlangsung selama 864.000 tahun. Merujuk pada apa yang tertulis di
dalam Purana, jaman Dwapara Yuga berakhir di kala Krishna kembali ke kediaman
abadinya di Vaikuntha. Zaman ini diakhiri oleh pemerintahan Parikesit yang
merupakan cucunya dari Arjunadan pada akhir zaman ini pula diturunkan ajaran
Tantra.
2.4 Kali yuga
Dalam
ajaran agama Hindu, Kali Yuga
(Devanagari:
कलीयुग)
(disebut
juga: “zaman kegelapan”) adalah salah satu dari empat jenjang zaman yang
merupakan siklus dari Yuga. Jenjang yang lain bernama Dwapara Yuga, Treta Yuga,
dan Satya Yuga. Menurut Surya Siddhanta (kitab ilmu astronomis yang menjadi
dasar perhitungan kalender Hindu dan Buddha), Kali Yuga dimulai tengah malam
pada pukul 00.00 (atau 24.00), pada tanggal 18 Februari 3102 SM menurut
perhitungan kalender Julian, atau tanggal 23 Januari 3102 SM menurut
perhitungan kalender Gregorian, yang mana pada saat tersebut diyakini oleh umat
Hindu sebagai saat ketika Kresna meninggal dunia. Kali Yuga berlangsung selama
432.000 tahun. Kali Yuga, merupakan zaman terakhir menurut ajaran Agama
Hindu. Bila ditinjau dari segi arti katanya, kaliyuga adalah merupakan
kebalikan dari zaman Krta/Satya Yuga, dimana kalau pada zaman krta yuga hati
manusia benar-benar tertuju kepada Tuhan sebagai pencipta, pemelihara dan
pengembali alam beserta isinya, maka pada zaman kaliyuga kepuasan hatilah yang
menjadi tujuan utama dari manusia. Pada zaman ini apabila manusia sudah dapat
memenuhi segala sesuatu yang bersifat keduniawian baik itu berupa harta
(kekayaan) ataupun tahta (kedudukan) maka puaslah orang tersebut.
Kata “Kali” dalam
Kali Yuga tidak sama dengan Dewi Kali. Dalam kata Kali Yuga, Kali berarti:
perselisihan, permusuhan, persaingan, atau perkelahian. Sedangkan kata “Kali”
pada Dewi Kali berarti “waktu”.
Tanda-tanda zaman
Kali Yuga
Dalam kitab Wisnu
Purana dituturkan:
“ Pada masa Kali
Yuga, ada banyak aturan yang saling bersaing satu sama lain. Mereka tidak
akan punya tabiat. Kekerasan, kepalsuan, dan tindak kejahatan akan menjadi
santapan sehari-hari. Kesucian dan tabiat baik perlahan-lahan akan
merosot..... Gairah dan nafsu menjadi pemuas hati di antara pria dan wanita.
Wanita akan menjadi objek yang memikat nafsu birahi. Kebohongan akan
digunakan untuk mencari nafkah. Orang-orang terpelajar kelihatan lucu dan
aneh. Hanya orang-orang kaya yang akan berkuasa.”
Pada zaman Kali Yuga,
banyak perubahan tak diinginkan yang akan terjadi.
1.
Tangan kiri akan menjadi tangan
kanan, dan tangan kanan menjadi tangan kiri.
2.
Orang yang kurang terpelajar akan
mengajari kebenaran. Yang tua kurang sensitif terhadap yang muda, dan yang muda
akan berani melawan yang tua.
3.
Pada zaman Kali Yuga, orang-orang
yang berbuat dosa akan bertambah berlipat-lipat, kebajikan akan meredup dan
berhenti berkembang.
4.
Pada zaman Kali Yuga, kehamilan
di usia remaja bukanlah hal yang asing lagi. Penyebab utamanya kebanyakan
karena dampak sosial dari pergaulan yang dijadikan salah satu kebutuhan utama
dalam hidup.
5.
Pada zaman tersebut, umat manusia
menjadi semakin pendek, raganya melemah secara mental dan rohani.
6.
Pada zaman Kali Yuga, para guru akan
dilawan oleh para muridnya. Mereka perlahan-lahan kehilangan rasa hormat.
Pelajarannya akan dicela dan Kama (nafsu) akan mengontrol semua keinginan
manusia.
Semakin bertambahnya
orang-orang berdosa, keadilan menjadi ternoda, dan kemarahan Tuhan akan mendera.
Orang-orang berdosa akan dihukum melalui kejadian yang disebabkan oleh kuasa
Tuhan, tetapi orang-orang yang masih hidup dan sempat menyaksikannya masih
punya kesempatan untuk bertobat, atau tidak bertobat dan ikut dihukum bersama
orang-orang berdosa yang lain.
Ketika pohon-pohon
berhenti berbunga, dan pohon-pohon buah berhenti berbuah, maka pada saat
itulah masa-masa menjelang akhirnya Kali Tuga. Hujan akan turun bukan pada
musimnya ketika akhir zaman Kali Yuga sudah mendekat.
|
Hal-hal
yang dapat diperbuat untuk menghindari pengaruh kali yuga adalah dengan:
1.
Melakukan pengendalian diri.
2.
Meningkatkan Sraddha
3.
Melaksanakan Tri Kaya Parisuda
4.
Melaksanakan Tri Hita Karana dll.
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Dalam
agama Hindu mengenal adanya 4 (empat) zaman yang disebut “Catur Yuga” yang
terdiri dan : Krtayuga, Trta Yuga, Dwapara Yuga dan Kali Yuga. Setelah
masa Satya Yuga berakhir, disusul oleh masa Treta Yuga. Setelah itu masa
Dwapara Yuga, lalu diakhiri dengan masa kegelapan, Kali Yuga. Setelah dunia Pralina pada akhir zaman Kali Yuga,
kemudian kembali lagi pada masa kedamaian, zaman Satya Yuga. setiap perubahan
zaman maka akan merubah karakteristik kehidupan itu sendiri
Hal-hal yang dapat diperbuat untuk
menghindari pengaruh kali yuga adalah dengan:
1.
Melakukan pengendalian diri.
2.
Meningkatkan Sraddha
3.
Melaksanakan Tri Kaya Parisuda
4.
Melaksanakan Tri Hita Karana dll.
DAFTAR PUSTAKA