Monday, 20 April 2015

Apa Sih Fungsi Agama itu?


 
            Bangsa Indonesia adalah bangsa yang relegius, sejarah membuktikannya bahwa sejak zaman  prasejarah bangsa indonesia sudah melaksanakan pemujaan kepada Tuhan atau roh-roh leluhur dan pelaksanaan pemujaan kepada Tuhan semakin terlihat ketika bangsa Indonesia sudah memasuki zaman sejarah yaitu sekitar abad keempat yang ditandai dengan  telah munculnya kerajaan Kutai di Kalimantan sampai berlanjut pada zaman kerajaan Majapahit di Jawa dengan corak keagamaannya adalah Hindu dan Budha.
            Keyakinan akan keberadaan Tuhan telah dimulai sejak nenek moyang kita sampai saat ini. Pelaksanaan pemujaan terhadap Tuhan dan banyaknya ditemukan bukti-bukti berupa punden berundak-undak, arca, dan candi tidak dapat dipungkiri lagi ini sebagai ciri-ciri dan bukti bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang relegius. Walaupun bangsa Indonesia pernah dijajah tiga setengah abad oleh bangsa belanda kemudian bangsa jepang menjajah tiga setengah tahun namun masalah prilaku kehidupan beragama di indonesia masih hidup sesuai dengan keyakinan mereka masing-masing.
            Di negara Indonesia ada lima agama yang mendapat pengakuan yang sah dari pemerintah, agama-agama yang dimaksud adalah agama Hindu, agama Budha, agama Islam, agama Kristen Khatolik dan agama Protestan. Kelima agama tersebut memiliki hak dan kedudukan yang sama untuk berkembang di Indonesia, dan statusnya hukumnya dijamin oleh negara dan pemerintah Indonesia.
            Dalam UUD 1945 dikatakan bahwa negara menjamin setiap orang untuk memeluk agamanya masing-masing menurut agama dan kepercayaannya masing-masing, namun pemerintah tidak mencampuri hal-hal yang menyangkut materi ajaran dan tatacara peribadatan masing-masing agama tersebut.

Agama sebagai pengetahuan kerohanian yang menyangkut soal-soal rohani yang bersifat gaib dan methafisika secara esthimologinya berasal dari bahasa sansekerta, yaitu dari kata "A" dan "gam".  "a" berarti tidak dan "gam" berarti pergi atau bergerak. Jadi kata agama berarti sesuatu yang tidak pergi
atau bergerak dan bersifat langgeng. Menurut Hindu yang dimaksudkan memiliki sifat langgeng (kekal, abadi dan tidak berubah-ubah) hanyalah Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa). Demikian pula ajaran-ajaran yang diwahyukan-Nya adalah kebenaran abadi yang berlaku selalu, dimana saja dan kapan saja.
Berangkat dari pengertian itulah, maka agama adalah merupakan kebenaran abadi yang mencakup seluruh jalan kehidupan manusia yang diwahyukan oleh Hyang Widhi Wasa melalui para Maha Rsi dengan tujuan untuk menuntun manusia dalam mencapai kesempurnaan hidup yang berupa kebahagiaan yang maha tinggi dan kesucian lahir bathin.
Penganut agama meyakini kebenaran agama itu terletak pada kepercayaan. Kepercayaan inilah merupakan dasar dalam beragama. Jika seseorang percaya dengan agama yang dianutnya mereka akan mantap dan sungguh-sungguh mengamalkan ajaran agamanya, namun jika timbul rasa keraguan terhadap agama yang dianutnya maka pengamalan agamanya pun tampak dalam sikap ragu-ragu.
Untuk menghadapi menghadapi era modernisasi dan globalisasi sekarang ini jika timbul rasa ragu dengan akan ajaran agama yang kita anut, maka renungkanlah dengan berulang kali kebenarannya sehingga kepercayaan dapat tumbuh mengakar lebih kuat lagi karena tanpa ajaran agama manusia tak akan tahu untuk apa sebenarnya dia hidup,dan apa pula tujuan dia hidup sehingga  agama memberikan pengetahuan tentang tujuan dan bagaimana caranya untuk hidup
Seperti halnya seseorang yang masuk ke dalam gua yang dalam dan gelap, karena tidak mendapat melihat apa yg ada di hadapanya, disamping dia lambat bergerak,  juga kemungkinan terperosok atau terantuk adalah jauh lebih banyak, di tambah lagi dengan ketakutan, takut gelap, ketakutan itu timbul dari ketidaktahuan.
Menurut agama Hindu kehidupan di dunia ini tidak hanya manusia yang hidup namun banyak makluk hidup lainnya yang hidup di sekeliling manusia seperti : tumbuh-tumbuhan dan binatang bahkan adanya kehidupan niskala yang semuanya itu diyakini bersumber pada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Untuk mengatur hubungan kehidupan perana agama sangatlah penting, agar semua makhluk dapat hidup dan berkembang sesuai dengan swadharmanya masing-masing.
Secara umum peranan agama dalam kehidupan yakni:
a.       Agama memberikan pengetahuan tentang tujuan dan cara hidup, tampa adanya agama manusia tidak akan tahu untuk apa sebenarnya ia hidup. Laksana masuk ke sebuah ruangan yang gelap, akan timbul rasa takut karena gelap dan tidak tahu arah  untuk bisa menentukan arah jadikanlah agama sebagai obor untuk menerangi kehidupan kita, orang yang beroborkan agama akan lebih bisa menempuh jalan yang benar untuk mencapai kesejahteraan jasmani dan rohani dibandingkan dengan orang yang tidak beragama.
b.      Agama memberi dorongan daya dorongan untuk berbuat lebih baik, ketika manusia sudah mampu untuk mengamalkan ajaran agama yang dianutnya maka ia akan merasakan kebahagian dan kepuasan tersendiri.
c.       Agama sebagai obat, dapat dikatakan demikian dikarenakan pada kenyataannya manusia jika ia ingin lari dan melupakan kemelut keduniawian walaupun sekejap, manusia akan menjadikan agama sebagai peredaam gejolak bathin seseorang yang tengah dirundung kedukaan. Dengan agama seseorang dapat menghibur dirinyadari kesedihan sehingga mempunyai suatu daya tahan yang lebih besar dari segala macam penderitaan maka dari itu agama dapat dijadikan obat kepada seseorang agar tidak berjiwa lemah.
d.      Agama memberikan ketentraman hati membebaskan manusia dari kecurigaan dan ketakutan yang berlarut-larut.
Agama hindu memberikan motivasi dan dasar pandangan hidup bagi umat manusia, motivasi ini tertuang dalam tujuan agama Hindu yaitu "Moksartham Jagadhitaya ca iti Dharma", yang artinya bahwa agama (dharma) bertujuan untuk mencapai kebahagiaan rohani dan kesejahteraan hidup jasmani atau kebahagiaan secara lahir dan bathin. Tujuan ini secara rinci disebutkan di dalam Catur Purusa Artha, yaitu empat tujuan hidup manusia, yakni Dharma, Artha, Kama dan Moksa. Agama hindu mengajarkan pada umatnya untuk mencapai moksa sebagai kebutuhan rohani dan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat sebagai kebutuhan jasmani atau keduniawian, hendaknya berlandasan akan dharma agar manusia mampu untuk menentukan jalan yang terbaik yang ditempuhnya untuk mencapai pencerahan yang sempurna.



Daftar Pustaka
Martha, IB Made Jaya. 2011. Pengertian dan Tujuan Agama Hindu. http://www.parisada.org/index.php?option=com_content&task=view&id=36&Itemid=29. di akses tanggal 9 november 2013
Wigama,Drs I Made,dkk.1994.Penuntun Belajar Agama Hindu 1.ganesa exact bandung: bandung