Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang relegius, sejarah membuktikannya bahwa sejak
zaman prasejarah bangsa indonesia sudah
melaksanakan pemujaan kepada Tuhan atau roh-roh leluhur dan pelaksanaan
pemujaan kepada Tuhan semakin terlihat ketika bangsa Indonesia sudah memasuki
zaman sejarah yaitu sekitar abad keempat yang ditandai dengan telah munculnya kerajaan Kutai di Kalimantan
sampai berlanjut pada zaman kerajaan Majapahit di Jawa dengan corak
keagamaannya adalah Hindu dan Budha.
Keyakinan
akan keberadaan Tuhan telah dimulai sejak nenek moyang kita sampai saat ini.
Pelaksanaan pemujaan terhadap Tuhan dan banyaknya ditemukan bukti-bukti berupa
punden berundak-undak, arca, dan candi tidak dapat dipungkiri lagi ini sebagai
ciri-ciri dan bukti bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang relegius.
Walaupun bangsa Indonesia pernah dijajah tiga setengah abad oleh bangsa belanda
kemudian bangsa jepang menjajah tiga setengah tahun namun masalah prilaku kehidupan
beragama di indonesia masih hidup sesuai dengan keyakinan mereka masing-masing.
Di
negara Indonesia ada lima agama yang mendapat pengakuan yang sah dari
pemerintah, agama-agama yang dimaksud adalah agama Hindu, agama Budha, agama Islam,
agama Kristen Khatolik dan agama Protestan. Kelima agama tersebut memiliki hak
dan kedudukan yang sama untuk berkembang di Indonesia, dan statusnya hukumnya
dijamin oleh negara dan pemerintah Indonesia.
Dalam
UUD 1945 dikatakan bahwa negara menjamin setiap orang untuk memeluk agamanya
masing-masing menurut agama dan kepercayaannya masing-masing, namun pemerintah
tidak mencampuri hal-hal yang menyangkut materi ajaran dan tatacara peribadatan
masing-masing agama tersebut.
Agama sebagai pengetahuan kerohanian yang menyangkut
soal-soal rohani yang bersifat gaib dan methafisika secara esthimologinya
berasal dari bahasa sansekerta, yaitu dari kata "A" dan
"gam". "a" berarti tidak dan "gam" berarti
pergi atau bergerak. Jadi kata agama berarti sesuatu yang tidak pergi
atau bergerak dan bersifat langgeng. Menurut Hindu yang dimaksudkan memiliki sifat langgeng (kekal, abadi dan tidak berubah-ubah) hanyalah Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa). Demikian pula ajaran-ajaran yang diwahyukan-Nya adalah kebenaran abadi yang berlaku selalu, dimana saja dan kapan saja.
atau bergerak dan bersifat langgeng. Menurut Hindu yang dimaksudkan memiliki sifat langgeng (kekal, abadi dan tidak berubah-ubah) hanyalah Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa). Demikian pula ajaran-ajaran yang diwahyukan-Nya adalah kebenaran abadi yang berlaku selalu, dimana saja dan kapan saja.
Berangkat dari pengertian itulah, maka agama adalah merupakan
kebenaran abadi yang mencakup seluruh jalan kehidupan manusia yang diwahyukan
oleh Hyang Widhi Wasa melalui para Maha Rsi dengan tujuan untuk menuntun
manusia dalam mencapai kesempurnaan hidup yang berupa kebahagiaan yang maha
tinggi dan kesucian lahir bathin.
Penganut agama meyakini kebenaran agama itu terletak pada
kepercayaan. Kepercayaan inilah merupakan dasar dalam beragama. Jika seseorang
percaya dengan agama yang dianutnya mereka akan mantap dan sungguh-sungguh mengamalkan
ajaran agamanya, namun jika timbul rasa keraguan terhadap agama yang dianutnya
maka pengamalan agamanya pun tampak dalam sikap ragu-ragu.
Untuk menghadapi menghadapi era modernisasi dan globalisasi
sekarang ini jika timbul rasa ragu dengan akan ajaran agama yang kita anut, maka
renungkanlah dengan berulang kali kebenarannya sehingga kepercayaan dapat tumbuh
mengakar lebih kuat lagi karena tanpa ajaran agama manusia tak akan tahu untuk
apa sebenarnya dia hidup,dan apa pula tujuan dia hidup sehingga agama memberikan pengetahuan tentang tujuan
dan bagaimana caranya untuk hidup
Seperti halnya seseorang yang masuk ke dalam gua yang dalam dan gelap, karena tidak mendapat melihat apa yg ada di hadapanya, disamping dia lambat bergerak, juga kemungkinan terperosok atau terantuk adalah jauh lebih banyak, di tambah lagi dengan ketakutan, takut gelap, ketakutan itu timbul dari ketidaktahuan.
Seperti halnya seseorang yang masuk ke dalam gua yang dalam dan gelap, karena tidak mendapat melihat apa yg ada di hadapanya, disamping dia lambat bergerak, juga kemungkinan terperosok atau terantuk adalah jauh lebih banyak, di tambah lagi dengan ketakutan, takut gelap, ketakutan itu timbul dari ketidaktahuan.
Menurut agama Hindu kehidupan di dunia ini tidak hanya manusia
yang hidup namun banyak makluk hidup lainnya yang hidup di sekeliling manusia
seperti : tumbuh-tumbuhan dan binatang bahkan adanya kehidupan niskala yang
semuanya itu diyakini bersumber pada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Untuk mengatur
hubungan kehidupan perana agama sangatlah penting, agar semua makhluk dapat
hidup dan berkembang sesuai dengan swadharmanya masing-masing.
Secara umum peranan agama dalam kehidupan yakni:
a. Agama
memberikan pengetahuan tentang tujuan dan cara hidup, tampa adanya agama manusia
tidak akan tahu untuk apa sebenarnya ia hidup. Laksana masuk ke sebuah ruangan
yang gelap, akan timbul rasa takut karena gelap dan tidak tahu arah untuk bisa menentukan arah jadikanlah agama
sebagai obor untuk menerangi kehidupan kita, orang yang beroborkan agama akan
lebih bisa menempuh jalan yang benar untuk mencapai kesejahteraan jasmani dan
rohani dibandingkan dengan orang yang tidak beragama.
b. Agama
memberi dorongan daya dorongan untuk berbuat lebih baik, ketika manusia sudah
mampu untuk mengamalkan ajaran agama yang dianutnya maka ia akan merasakan kebahagian
dan kepuasan tersendiri.
c. Agama
sebagai obat, dapat dikatakan demikian dikarenakan pada kenyataannya manusia jika
ia ingin lari dan melupakan kemelut keduniawian walaupun sekejap, manusia akan
menjadikan agama sebagai peredaam gejolak bathin seseorang yang tengah
dirundung kedukaan. Dengan agama seseorang dapat menghibur dirinyadari
kesedihan sehingga mempunyai suatu daya tahan yang lebih besar dari segala
macam penderitaan maka dari itu agama dapat dijadikan obat kepada seseorang
agar tidak berjiwa lemah.
d. Agama
memberikan ketentraman hati membebaskan manusia dari kecurigaan dan ketakutan
yang berlarut-larut.
Agama hindu memberikan motivasi dan dasar pandangan hidup
bagi umat manusia, motivasi ini tertuang dalam tujuan agama Hindu yaitu
"Moksartham Jagadhitaya ca iti Dharma", yang artinya bahwa agama
(dharma) bertujuan untuk mencapai kebahagiaan rohani dan kesejahteraan hidup
jasmani atau kebahagiaan secara lahir dan bathin. Tujuan ini secara rinci
disebutkan di dalam Catur Purusa Artha, yaitu empat tujuan hidup manusia, yakni
Dharma, Artha, Kama dan Moksa. Agama hindu mengajarkan pada umatnya untuk
mencapai moksa sebagai kebutuhan rohani dan untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat sebagai kebutuhan jasmani atau keduniawian, hendaknya berlandasan akan
dharma agar manusia mampu untuk menentukan jalan yang terbaik yang ditempuhnya
untuk mencapai pencerahan yang sempurna.
Daftar Pustaka
Martha, IB Made Jaya. 2011. Pengertian
dan Tujuan Agama Hindu. http://www.parisada.org/index.php?option=com_content&task=view&id=36&Itemid=29. di akses tanggal 9 november 2013
Wigama,Drs I Made,dkk.1994.Penuntun Belajar Agama Hindu 1.ganesa
exact bandung: bandung